terASUH cinta-KU
Aku
terlahir di pedalaman desa daerah transmigran
di provinsi Lampung.Saat meletusnya gunung batur di waktu yang silam
leluhur ku memutuskan ikut program pemerintah.Terlahir dalam keluarga sederhana
dan ekonomi di bawah ditambah balutan warna sudra yang turun temurun menjadi
tradisi.Dengan serba kesederhanaan ekonomi cita-cita ku pun terbengkalai.biaya
pendidikan yang sangat mahal,beban kebutuhan yang memberatkan bahu orang tua ku
memaksa aku mencari solusi untuk mewujudkannya.
Hari
kian berlalu tak sadar diri pun sudah lulus dari SMA yang artinya pintu
pengacara(pengangguran banyak acara) terbuka lebar untuk ku.Semakin hati ingin
berontak mencari solusi dan segera pergi dari tempurung nasib yang tak selalu
beruntung.Melihat teman-teman yang sudah mulai meniti angan-angannya aku pun
iri dan minder,ada yang menjadi angkatan,ada yang kuliah,ada yang kerja di
perusahaan,wartawan,wirausaha dll.Semakin hidup ini tak berarti karena aku tak
bisa melakukan apa2.Dalam sawah yang sempit aku termenung sendiri menatap
langit yang hampa di temani ilalang yang mencela dan mentertawakan aku mengenai
nasib ku ini.Niat hati ingin berontak tetapi ekonomi kedua orang tua ku tidak
mendukung semua itu,yaitu mewujudkan cita-citaku menjadi seorang Dosen/Guru yang
profesional.Hanya tetes air mata yang berlinang tak ada tangis karena hatiku
sudah mengering akan air mata.Aku pun termenung di Merajan(Pure leluhur) tak
tau harus berbuat apa,tetapi aku hanya ingin meminta pertolongan kepada
beliau,Dewa Hyang Pitara agar di tenangkan hatiku.
Sebagai
pengangguran berat aku pun tak banyak punya kegiatan hanya pos
kamling(cakruk),bale-bale, dan kantin ala kampung saja.DI kantin sederhana itu
aku bertemu dengan seseorang mahasiswa yang lagi KKN,kebetulan dia mampir di
situ.Mahasiswa itu pun menyapa ku......sebut saja Tara....
Tara : “Om swasty astu,dik???? Kamu masih
sekolah????”
Aku : “Om swasty astu,bli!! Saya
baru lulus SMA,tetapi sekarang menganggur...”
Tara : “ Kok nganggur kamu tidak melanjutkan lagi
ke bangku kuliah???”
Aku :
“ Biaya darimana Bli......Buat sehari-hari aja empot-empotan....Orang tua saya
hanya seorang petani yang lahannya sedikit.”
Tara : “he...he.... tenang saja,kamu mau ke kota ga
bersama,Bli......dan kuliah disana”
Aku :” ah...Bli bisa
aja.....manamungkin.....”
Tara :
“Bisa.....di kampus Bli ada program Gerakan Orang Tua Asuh.....Kamu pernah
dengar itu,ga???????????”
Aku :” Pernah di TV....apa bener
itu.....,Bli???????”
Dengan seksama Bli Tara
menjelaskan dengan detail.....tentang semua Program...Suka dan Duka nya hingga
BLI ini(Tara) samapai KKN di desaKU.Penjelasan yang panjang dan lebar
memperluas cakrawalaku dan menyamudrakan
pikiran jua anganku.Dengan seksama aku mendengarkan Bli Tara menjelaskannya
padaku,dan akupun tahu maksudnya.Kami pun melakukan percakapan yang sangat
nyambung,lama dan pada akhirnya Bli Tara mengajak ku ke ibukota ikut bersamanya.Dengan
percaya diri tinggi konsep percakapan itu pun aku menghadap sang Bapak-Ibu
dengan alot akhirnya restu memberkati keputusanku.................
Tidak ada komentar:
Posting Komentar