Selasa, 12 Maret 2013


terASUH cinta-KU
                Aku terlahir di pedalaman desa daerah transmigran  di provinsi Lampung.Saat meletusnya gunung batur di waktu yang silam leluhur ku memutuskan ikut program pemerintah.Terlahir dalam keluarga sederhana dan ekonomi di bawah ditambah balutan warna sudra yang turun temurun menjadi tradisi.Dengan serba kesederhanaan ekonomi cita-cita ku pun terbengkalai.biaya pendidikan yang sangat mahal,beban kebutuhan yang memberatkan bahu orang tua ku memaksa aku mencari solusi untuk mewujudkannya.
                Hari kian berlalu tak sadar diri pun sudah lulus dari SMA yang artinya pintu pengacara(pengangguran banyak acara) terbuka lebar untuk ku.Semakin hati ingin berontak mencari solusi dan segera pergi dari tempurung nasib yang tak selalu beruntung.Melihat teman-teman yang sudah mulai meniti angan-angannya aku pun iri dan minder,ada yang menjadi angkatan,ada yang kuliah,ada yang kerja di perusahaan,wartawan,wirausaha dll.Semakin hidup ini tak berarti karena aku tak bisa melakukan apa2.Dalam sawah yang sempit aku termenung sendiri menatap langit yang hampa di temani ilalang yang mencela dan mentertawakan aku mengenai nasib ku ini.Niat hati ingin berontak tetapi ekonomi kedua orang tua ku tidak mendukung semua itu,yaitu mewujudkan cita-citaku menjadi seorang Dosen/Guru yang profesional.Hanya tetes air mata yang berlinang tak ada tangis karena hatiku sudah mengering akan air mata.Aku pun termenung di Merajan(Pure leluhur) tak tau harus berbuat apa,tetapi aku hanya ingin meminta pertolongan kepada beliau,Dewa Hyang Pitara agar di tenangkan hatiku.
                Sebagai pengangguran berat aku pun tak banyak punya kegiatan hanya pos kamling(cakruk),bale-bale, dan kantin ala kampung saja.DI kantin sederhana itu aku bertemu dengan seseorang mahasiswa yang lagi KKN,kebetulan dia mampir di situ.Mahasiswa itu pun menyapa ku......sebut saja Tara....
Tara              : “Om swasty astu,dik???? Kamu masih sekolah????”
Aku               : “Om swasty astu,bli!! Saya baru lulus SMA,tetapi sekarang menganggur...”
Tara              : “ Kok nganggur kamu tidak melanjutkan lagi ke bangku kuliah???”
Aku        : “ Biaya darimana Bli......Buat sehari-hari aja empot-empotan....Orang tua saya hanya seorang petani yang lahannya sedikit.”
Tara             : “he...he.... tenang saja,kamu mau ke kota ga bersama,Bli......dan kuliah disana”
Aku              :” ah...Bli bisa aja.....manamungkin.....”
Tara      : “Bisa.....di kampus Bli ada program Gerakan Orang Tua Asuh.....Kamu pernah dengar itu,ga???????????”
Aku              :” Pernah di TV....apa bener itu.....,Bli???????”
Dengan seksama Bli Tara menjelaskan dengan detail.....tentang semua Program...Suka dan Duka nya hingga BLI ini(Tara) samapai KKN di desaKU.Penjelasan yang panjang dan lebar memperluas  cakrawalaku dan menyamudrakan pikiran jua anganku.Dengan seksama aku mendengarkan Bli Tara menjelaskannya padaku,dan akupun tahu maksudnya.Kami pun melakukan percakapan yang sangat nyambung,lama dan pada akhirnya Bli Tara  mengajak ku ke ibukota ikut bersamanya.Dengan percaya diri tinggi konsep percakapan itu pun aku menghadap sang Bapak-Ibu dengan alot akhirnya restu memberkati keputusanku.................

Tidak ada komentar:

Posting Komentar