Jumat, 25 Mei 2012



TUMPEK WAYANG.
                                                              PENGERTIAN
Tumpek Wayang terdiri dari dua kata yaitu Tumpek dan wayang .Tumpek sendiri terdiri dari kata tum(suci) dan pek(putus/terakhir),juga wayang(kesenian dari kulit,kayu dll).jadi Tumpek wayang adalah didina/rahinan/hari untuk menyucikan,melakukan penghormatan kepada kesenian-kesenian dengan dewa icwara sebagai manefestasi,yang jatuh pada saniscara(sabtu) kliwon wuku wayang pada penghujung penanggalan saptawara dan pancawara.

NI MADE PUTRI, S.Sos menyebutkan bahwa Tumpek wayang adalah Puja Walinya Sang Hyang Iswara. Hari ini umat Hindu di Bali menghaturkan upacara menuju keutamaan tuah pratima-pratima dan wayang, juga kepada semua macam benda seni dan kesenian, tetabuhan, seperti: gong, gender, angklung, kentongan dan lain-lain.

Ada juga menyebutkan tumpek wayang sebagai manifestasinya Dewa Iswara yang berfungsi untuk menerangi kegelapan, memberikan pencerahan ke hidupan di dunia serta mampu membangkitkan daya seni dan keindahan.Jadi dapat disimpulkan bahwa Tumpek Wayang adalah pemujaan kepada sumber-sumber kesenian,alat kesenian dsb,denagan Iswara sebagai manefestasi ida Sangyang Widi Wasa .

Kenapa harus wayang?????????????
Wayang dianggap karya seni yang utama karena terdiri berbagai karya seni seperti seni suara,seni musik,seni drama/akting dan dalang(SAMIRANA) adalah sutradara pertama dalam dunia akting di dunia.Disamping memberikan hiburan pementasan Wayang juga membawakan pesan-pesan moral yang tersirat dibalik tokoh yang diperankan oleh(SAMIRANA),sehingga penikmat seni/penonton dapat mengambil intisari dari pementasan itu sendiri.Dalam ajaran Hindu ada Konsep tiga kerangka dasar yaitu Tatwa(filsafat),Susila(prilaku baik) dan upakara(acara/upacara) bisa dituangkan oleh samirana/dalang untuk menyampaikan pesa-pesan khusus kepada penonton.Banyak cerita-cerita Hindu yang yang sangat sarat makna yang bisa dipentaskan seperti,Ramayana,Mahabharata,Cerita di Purana dll.

Apa saja banten nya????????
Umat hindu di BALI dan transmigran asal bali di tanah air kaya akan upacara jadi ada banten tersendiri di rahine(hari) Tumpek Wayang.Berikut adalah banten yang perlu disiapkan pada rahine Tumpek Wayang(NI MADE PUTRI,S.Sos) :
·         suci,
·          peras,
·          ajengan,
·         sedah woh,
·         canang raka,
·         pesucian dengan perlengkapannya,
·          lauk itik putih.

Untuk pecinta dan pelaku seni, upacara selamatan berupa persembahan bebanten(NI MADE PUTRI S.Sos) : 
·         sesayut tumpeng guru,
·         prayascita,
·         penyeneng dan asap dupa harum,
·         sambil memohon agar supaya mendapat perhatian yang sungguh-sungguh dalam menciptakan majunya kesenian dan kesusastraan.
PENGARUH KELAHIRAN di DEDINANE TUMPAEK WAYANG bagi MANUSIA
Dalam kalender bali yang disusun oleh I KETUT BAMBANG GEDE RAWI(mendihyang)  wuku wayang berpangaruh kepada manusia yang lahir pada dedinane ini dengan beberapa pengaruh baik dan buruk,berikut kutipan nya :

“Dewa bhatari Sri,Pengawak Jawa,kayu cempaka,kayu lontar dan kayu kowang,burung keker dan burung siyung,Binatang wiyung,Lintang werayang,Pesimpenan gedung kunci,lumbung berisi,”

Sifatnya :
“Banyak perlakunya,suka bekerja,sukar disuruh,rupawan,gemar berhias,hati lekas      kasihan,murah hatinya,teliti,harum manis perintahnya,lemah lembut prilakunya,ketarik hati yang melihatnya,iadisukai oleh orang agung,manis ujarnya,dikasihi oleh orang,ia suka memperlihatkan kebajikan,murah sandang reekinya,hemat dan cermat,tajam hatinya,perintahnya gampang dimuka sukar dibelakang,ia dapat menerangi hati,terhalang oleh hatinya yang liar,karena disusahkan oleh sanak saudaranya memperdayakannya,pun celakanya karena banteng.”
           
Seorang anak yang lahir pada dedinane Tumpek Wayang biasanya mempunyai bakat seni yang sangat tinggi di banding dengan dedinane/hari biasa.Bakat juga dapat berkembang dipengaruhi oleh lingkungan tempat dimana seseorang tersebut dilahirkan dan dibesarkan.Mulai dari bakat   musik(menggambel),menari,menyanyi,mengukir,mendalang,sastra dan lain-lain.Dengan Bumi sebagai simbol lakunya yang berarti beraneka ragam tingkah lakunya memungkinkan bakat tidak berkembang hanya menjadi pedalang saja tapi bisa mengikuti perkembangan zaman.Namun yang harus dgarisbawahi adalah antisipasi pawukon ini,yaitu menghindarai seseorang(lahir tumpek Wayang) untuk mengembala/memelihara sapi,banteng dan sejenis nya untuk menghindarkan mara bahaya mengingat sapi dan banteng bisa mencelakakan mereka.Banyak tingkah itu ciri khas dari weton Tumpek Wayang jadi baik-buruk harus segera disikapi dan ditindak-lanjuti dengan upacara melukat/pembersihan kepada anak(weton Tumpek Wayang) karena bila tidak dilaksanakan maka dipercayai akan mmembawa kesulitan/bahaya/petaka bagi anak dan keluarganya. Untuk bebantenananya bisa menyesuaikan dengan Desa,Kala,Patra dan permintaan individu anak tersebut yang  di PiaturPiuning/munyin ba’ass kepada balian/serati/pemangku/bahkan ke Ida bedande/Serimpu.




Tujuan!!!!!!!!!!!!
TUMPEK WAYANG diperingati bertujuan untuk memberi rasa hormat/bersyukur dan menghaturkan terimakasih kepada Dewa ISWARA(keindahan dan menawan) yang telah mengaruniakan kesenian kepada manusia di muka bumi ini.Juga bisa memberikan keseimbangan kepada dunia yang telah menelurkan karya-karya seni sehingga menghibur dalam suka dan duka kehidupan mahkluk di alam semesta.Seni ibarat pantai yang memberikan pencerahan dari kepenatan hati yang membawa jiwa menerawang menembus angan dan mengajak manusia berpikir luas seluas samudra dimana didalamnya terdapat banyak keindahan yang tersimpan jauh didasar sana.

Makna Tumpek Wayang???????
Dedinanne saniscara kliwon wuku wayang dapat kita memaknai dengan menghormati dan melestarikan karya seni sebagai bagian dari alam semesta,tanpa karya seni manusia bagai papan lukis yang putih tanpa makna,hampa selalu dirasa.Masyarakat Hindu-Bali di Nusantara baik di Bali maupun diluar Pulau Bali sudah menjalankan tradisi/pujawali tumpek Wayang terus menerus,jauh sebelum acara festival/AMY AWARDS/dsb di gelar di belahan dunia.Bagi pekerja seni inilah moment yang ditunggu,moment sebagai hari kesenian dunia dan penghormatan tak terkira.Dengan Tumpek Wayang kita dapat menghargai dan menghormati kehidupan dan menjadikan setiap detik Karma yang kita perbuat adalah seni bernilai tinggi tidak selalu materi yang dituju namun keindahan yang dapat membawa kita dalam pesona keiklasan.

PIODALAN PURA-PURA/MERAJAN DI RAHINE TUMPEK WAYANG!!!!!!!!!
Kalender Bali karya I KETUT BAMBANG GDE RAWI(mendhyang) menyebutkan ada beberapa tempat di Nusantara yang melaksanakan Piodalan pada Dedinane.Berikut adalah Pure-pure yang melaksanakan piodalan :
1.      Pr. Majapahit Jembrana
2.      Bhatara Ratu Gde,desa Celuk-sukawati
3.      Bhatara Ratu Widyadari,Cemenggaon-sukawati
4.      Pr.Panti Gelgel Pengembungan,Sesetan-Denpasar
5.      Bhatara Ratu Alit dan Ratu lingsir,Singakrta-Ubud
6.      Pr.Pedarman Dalem Sukowati,Besakih
7.      Pr.Pedarman Mengwi,Besakih
8.      Pr.Pedarman Kaba-Kaba,Besakih
9.      Pr.Pedarman Dalem Bakas,Besakih
10.  Pr.Dadya Pasek Gel-Gel Br.Pengatepan , Gel-Gel,Klungkung
11.  Pr.Pemrajan Agung Sulang,Kec.Dawan Klungkung
12.  Mr.Pasek Bandesa Koriagung Pengatepan
13.Pr.Pedharman Dinasti Dalem Sri Aji Kresna kepakisan,besakih(Dalem Klungkung)
14.  Pr.Penataran Giri Purwa dan Pasraman,Ds Kuto Rejo-Tegal delima-Banyuwangi
15.  Pr.Jala Sidhi Amerta Juanda,Surabaya

Dalam Piodalan biasanya dipentaskan Wayang untuk menyempurnakan Pujawali dan menyiratkan makna yang mendalam kepada umatnya untuk senantiasa berbuat Dharma.Umat akan menyelami Tokoh-tokoh yang ada dalam cerita Pewayangan seperti Rama,Kresna,Aarjuna,bima dll.Bisa juga di expresikan lewat syair-syair ringan,seperti yang tertulis di kakawin MAHADIRTHASUSTRA berikut ini :


WAYANG

tak sekedar kulit
tak sekedar cerita
kisah tuk bhuana alit
Dharma adalah tema


dengan obor kehidupan purana
dengan layar bayangan purusa
dengan seribu suara samirana
menghibur jua menyirat makna


dari  krsna bijaksanakan kayika
dari arjuna pintarkan manah kama
dari bima kuatkan jiwa manusia
sembah sujud puja dewa ISwara


kakawin MAHADIRTHASUSASTRA


KESIMPULAN
“Dengan Tumpek Wayang kita laksanakan pujawali kepada ISWARA sebagai simbol keindahan dan menawan manesfestasi Ida Sanghyang Widhi Wasa dan menghormati kesenian dalam bentuk apapun karena seni adalah kehidupan manusia di bhuana agung itu sendiri.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar