Sabtu, 12 Mei 2012


SANGKAN PARANING DUMADI


PENGERTIAN
Sangkan paraning dumadi berasal dari bahasa jawa kuno dari ajaran suku jawa yang biasa disebut dengan kejawen.Sangkan berarti arah,Paraning berarti tujuan,Dumadi berarti satu/yang menciptakan/tuhan.Ada juga sumber yang mengartikan Sangkan Parning Dumadi dengan arah tujuan menyatu kepada sang pencipta,bersatu menuju sang pencipta,menyatu menjadi satu,menuju yang satu.Dapat disimpulkan bahwa SANGKAN PARANING DUMADI adalah ajaran yang mengajarkan cara-cara menyatu atau menuju kepada sang pencipta/Tuhan.


PEMBAHASAN MATERI
Banyak versi dalam pengartian baik di daerah jawa maupun di bali,namun kita akan membahas satu persatu.Sangkan Paraning Dumadi lebih dikenal masyarakat jawa dengan kejawen atau warisan leluhur mereka yang diterapkan di ajaran agama mereka sekarang.Banyak tokoh-tokoh yang terkait atas ajaran ini dan tembang-tembang,serat dan lain-lain yang menyiratkan isi dan maakna dari sangkan paraning dumadi. Untuk lebih jelasnya, marilah kita simak tembang dhandanggula warisan para leluhur yang sampai detik ini masih terus dikumandangkan(wordpress.com) :
Kawruhana sejatining urip
Urip ana jroning alam donya
Bebasane mampir ngombe
Umpama manuk mabur
Lunga saka kurungan neki
Pundi pencokan benjang
Awja kongsi kaleru
Umpama lunga sesanja
Najan-sinanjan ora wurung bakal mulih
Mulih mula mulanya
Ketahuilah sejatinya hidup,
Hidup di dalam alam dunia,
Ibarat perumpamaan mampir minum,
Seumpama burung terbang,
Pergi dari kurungannya,
Dimana hinggapnya besok,
Jangan sampai keliru,
Umpama orang pergi bertandang,
Saling bertandang, yang pasti bakal pulang,
Pulang ke asal mulanya,
Kemanakah kita bakal ‘pulang’?
Kemanakah setelah kita ‘mampir ngombe’ di dunia ini?
Dimana tempat hinggap kita andai melesat terbang dari ‘kurungan’ (badan jasmani) dunia ini?
Kemanakah aku hendak pulang setelah aku pergi bertandang ke dunia ini?
Itu adalah suatu pertanyaan besar yang sering hinggap di benak orang-orang yang mencari ilmu sejati.
Yang jelas, beberapa pertanyaan itu menunjukkan bahwa dunia ini bukanlah tempat yang langgeng. Hidup di dunia ini hanya sementara saja. Oleh karena itu, tidak ada salahnya jika kita menyimak tembang dari Syech Siti Jenar yang digubah oleh Raden Panji Natara dan digubah lagi oleh Bratakesawa yang bunyinya seperti ini:
“Kowe padha kuwalik panemumu, angira donya iki ngalame wong urip, akerat kuwi ngalame wong mati; mulane kowe pada kanthil-kumanthil marang kahanan ing donya, sarta suthik aninggal donya.” (“Terbalik pendapatmu, mengira dunia ini alamnya orang hidup, akhirat itu alamnya orang mati. Makanya kamu sangat lekat dengan kehidupan dunia, dan tidak mau meninggalkan alam dunia”) WORDPRESS.COM

Di dalam Sain Vedha mengartikan sangkan paraning dumadi dengan kembali ke asalnya.Ada 3 pertanyaan yang harus direnungkan yaitu :
1.      Dari mana kita berasal?
2.      Kemana kita menuju?
3.      Apa yang harus kita lakukan disini?
Kita berasal dari suwong(kosong) dan nantinya diharapkan dapat menyatu dengan sunya.Suwung dan Sunya sesungguhnya sama,Dialah kesejatian dari semuanya,sehingga muara akhir dari segala perjuangan di dunia maya ini adalah mulih mula mulanira(kembali ke asal semula).
Menurut ajaran Pranawa,agar kita bsa kembali ke windhu,kita sama sekali tidak boleh lupa dengan ardha candra,sebuah perlambang kesadaran akan sang diri yang bersifat terbuka.Kita sesungguhnya bukan badan ini. Badan ini hanya pembungkus,kardus,rumah,sangkar,wadah,rumah yang tidak abadi dan yang abadi itu berada di dalam yang tak abadi.Agar dapat menapak kesejatiannya,semuanya harus berjuang untuk memerdekakan/membebaskan diri dari yang tidak abadi.

Untuk lebih memahami konsep sangkan Paraning Dumadi dari sisi filogenetik,perlu dikenal Visi Evolusi Modern,yang meliputi hal-hal sebagai berikut :
       1.      Manusia adalah bagian dari alam yang berevolusi,artinya manusia manusia akan terus berkembang(being and becoming).
       2.      Memanusiakan manusia,artinya kesadaran manusia akan meluas,akal budinya(idep) akan meningkat dan mengenal fakta-fakta hidup lain dan proses-proses alam.
       3.      Kesadaran moral,kesadaran sosial,kesadaran kosmis.
·         Kesadaran moral adalah kesadaran aka baik dan buruk.
·         Kesadaran Sosial adalah kesadaran sikap dalam hubungan dengan orang lain.
·         Kesadaran Kosmis adalah adalah kelampuan untuk merasakan diri sebagai bagian dari alam.
 4.   Akan terjadi kompleksifikasi dalam akal budi umat manusia.
 5.   Akan terjadi unifikasi dan konvergensi dalam dunia kesadaran manusia.
Akhirnya dapat disimpulkan titik ttemu Sain,khususnya teori evolusi,dengan ajaran Veda yang merupakan inti budaya bali yang satu dengan yang lain nya sesungguhnya saling bersinergi adalah dalam hal-hal sebagai berikut :
    1.      Veda dan Sain memandang bahwa segala ada di dunia in diadakan oleh sesuatu kekuatan yang mahadaasyat(tuhan,dalam pandangan aagama).
       2.      Segala yang ada di alam semesta ini mengalami evolusi(proses secara gradual).    
       3.      Manusia merupakan hasil hasil proses evolusi yang paling tinggi tingkatannya.
    4.  Proses evolusi masih tetap berlangsung dalam diri manusia,terutama tentang kesadaran kosmis dan kesadaran spiritualnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar