Minggu, 28 Oktober 2012


ASA-tak guna 

hampa guna hampa asa
saat sepi sebatang kara
bahagia dunia aku tak merasa
sempurna jiwa aku tak merasa

ahamkara memang tiada guna
tiang tinggi ego melanglang bhuana

belajar tersenyum dari derita bumi
tertatih mimpi rangkakki pertiwi
merayap angan pijakan asa hati
berjalan sempoyong seribu mimpi

Selasa, 09 Oktober 2012

rengkuh JAKARTA!!!!!

menyapa jakarta penuh kekejaman
senyum tertahan kosong kehampaan
membisu laku dalam kebimbangan
bercakap mimik wacana kehidupan

bermodal do'a restu ayah bunda
tinggalkan desa,teman dan cinta
tetesan air mereka mata bebani jiwa
 bekalKU jajaki kota jakarta



berlatih dalam stadion kesabaran
mengencangkan otot widya pikiran
disiplin tinggi penuh kecerdasan
demi sukses dan kemenangan


Minggu, 07 Oktober 2012




keRINDUan


pelangi suka terangi hati
hingar binar bertabur mimpi
cairkan kangen lama sepi
air mata gembira membasahi

ku gulung tawa dalam 12 purnama
ku lipat rindu dalam eka darsa
ku bungkus kangen dalam dada
ku siapkan cinta tuk keluarga

sesak penat kota negeri perantauan
galau jiwa gundah kabuti kesabaran
tentang canda tawa dan kerinduan
tentang hangat indah kebersamaan


METAMORFOSIS
terbungkus hina nista dunia
terajut kamasutra nafsu maya
terlahir dosa duka nestapa
menjelma kepompong manusia

suka cita rasa silih berganti
duka lara terkecap menanti

terkembang sayap kebijaksanaan
terwarna bahagia kehidupan
putih suci adalah ketentuan
hitam kotor adalah kesesatan


“KETUT akan PUNAH!!!          
  Melestarikan kebudayaan dan tradisi belakangan ini menjadi beberapa alasan mengapa seseorang/kelompok/golongan menegakan ajeg/peraturan bahkan merevisi kembali kebijakan.Ada sebab kebanyakan mereka untuk mengorbitkan tradisi/hak milik/identitas khas adat tertentu seperti makanan,minuman,pakian,nyanyian,dan lain-lain.Entah kepentingan politik,pariwisata dan sebagainya.Para pelopor pun bergerak dan bangkit dari keterlenaan yang kian lama terpendam.
            Sebagai masyarakat dan keturuna BALI saya prihatin akan dilema yang melanda,bukan karna pariwisata nya,bukan pula karena cara orang BALI beragama yang sangat unik mengingat saya tidak tinggal di bali dan tidak menguasai bidang itu.Ada rasa peduli yang terpendam dalam hati saya yaitu keprihatinan akan kepunahan nama “KETUT”(anak ke-4 dan kelipatan nya dalam silsilah keluarga suku BALI).Mengapa saya bilang punah karena mayoritas keluarga suku BALI keturunan modern hanya mempunyai 2(dua) atau 3(tiga) anak saja,artinya nama yang sering dipakai adalah WAYAN sebutan anak pertama.MADE/KADEK/KADE sebutan anak ke-2,dan yang ke-3 adalah NYOMAN/KOMANG/NENGAH.Megingat situasi,kondisi,ekonomi alasan mempunyai anak 2-3 adalah alasan mendukung,begitu juga pemerintah yang mencanangkan program keluarga berencana(KB).Banyak anak banyak rezeki,itu dulu........dan sekarang slogan itu berubah menjadi banyak anak,banyak resiko.Lahan yang kurang luas bagi sang Bapak,tingginya biaya hidup dan pendidikan anak,kenakalan remajA yang semakin brutal dan lain sebagai memperkuat pertimbangan untuk hanya mempunyai 2 anak saja.
            Pertimbangan ekonomi dan resiko membakukan pilihan berketurunan 2 saja,kecuali yang belum mempunyai keturunan laki-laki.Mengingat suku BALI menganut sistem patrileneal(garis keturunan di hitung dari laki-laki) tambah lagi keturunan laki-laki akan mengemban tugas penting yaitu merawat orang tua,pewaris tahta dan pura kawitan nya atau bahasa lainya PURUSHA UTAMA.Okelah tidak ada kendala yang menjadi momok adalah pertimbangan kuat anak hanya 2 saja.Saya memperkirakan 20 tahun yang akan datang nama KETUT akan semakin jarang dan langka ditemui di masyarakat suku BALI artinya kepunahan di ambang mata.
            NYOMAN/KOMANG  mungkin cenderung terpelihara oleh keluarga yang hanya menemukan anak laki-lakinya sampai kelahiran nomor 3.Walau sedikit tapi lumayan gitu........dibandingkan nama KETUT.Kita tidak mengharapkan adanya kematian pada anak no.1(WAYAN),no 2(made/kadek),no.3(NYOMAN/KOMANG)  atau yang ke-3 anak tersebut perempuan keemuanya  kasian orang tua yang memproduksinya(walaupun enak) untuk mendapatkan seorang yang bernama KETUT.
            Mungkin terlalu berat bagi keluarga bila mempunyai anak sampai 4(artinya KETUT terpelihara).Saya juga tidak bisa memaksakan kehendak kepada oraang lain karena jelas melanggar HAM.Namun KETUT akan menjadi langka dan nama mahal di masyarakat BALI.Atau mungkin saja bagi yang masih bernama KETUT akan bangga karena namanya menjadi legenda dalam penamaan suku bali bahkan sebaliknya menjadi sedih karena KETUT yang junior tidak ada lagi dalam sensus penduduk masyarakat suku BALI.TERIMAKASIH!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!




KETUT akan punahhhhhhh!!!!!!!!!!
kakawin MAHADIRTHASUSASTRA,sudirte.blogspot.com

Selasa, 02 Oktober 2012


akan??????????????
setumpuk rindu sejuta tawa
tersimpan lama dalam dada
kangen membelenggu jiwa
pilu suka cita kepada keluarga

sukar mata terpejam sempurna
getir hati menelisik kebersamaan
lidah luka laparkan indria
menyayat habis pilu kerinduan
rindu keluarga.......
rindu kampung halaman.......

"mengelola jiwa"

bertaut dalam indah malam
menguak masa yang kelam
menulis nisan menggali makam
mengubur sakit hati yang terdalam

bangkit dari galau jiwa
menoreh kotor nafsu dunia
membilas cinta keringkan nyata
wangikan hidup dengan penuh makna.....


kakawin MAHADIRTHASUSASTRA,sudirte.blogspot.com