termenung dalam sisa kehidupan galau gundah ragu di kegelapan menunduk malu menatap masa depan menulis kisah di dua puluh delapan hela nafas tenagkan jiwa lirikan terjaga utamakan keluarga hitam putih goreskan tinta karma demi lepas, mulia dan bahagia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar